Hidup Berkeluarga Merupakan Panggilan Dari Tuhan

Hidup Berkeluarga Merupakan Panggilan Dari Tuhan



Hidup berkeluarga atau hidup dalam perkawinan adalah panggilan. Oleh Gereja hidup berkeluarga disebut sebagai panggilan umum. Panggilan khusus ditujukan kepada para klerikus, hidup bakti dan awam. Disebut panggilan umum karena kebanyakan orang yang memilih panggilan tersebut dan panggilan khusus karena tidak banyak yang memilih panggilan tersebut.

Disebut sebagai panggilan, baik hidup berkeluarga maupun juga hidup selibat karena dua hal. 

  1. Pertama, kesamaan sejati dalam martabat dan kegiatan bagi semua yang dibaptis (Kan. 208). Semua orang yang dibaptis mengambil bagian dalam hal yang sama dengan Gereja, yaitu mengenai hidup, kekudusan dan misi. Selain itu, mereka juga mengemban lima tugas gereja yaitu Kerygma (pewartaan), Koinonia (persekutuan), Leiturgia (Perayaan), Diakonia (Pelayanan) dan Martiria (Kesaksian). 
  2. Alasan kedua ialah kebebasan umat beriman dalam memilih bentuk hidup sesuai dengan hati nurani masing-masing (bdk. Kan, 219).[44]

Kejadian  2 18-24

18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 
20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. 
21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 
22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
-------- ADVERTISING 2 --------
23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.“ 
24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Sebagai sebuah panggilan, ia berasal dari Tuhan. Tuhanlah yang menetapkan kedua panggilan tersebut dan manusia diminta untuk melakukan kewajibannya dan taat kepada-Nya sesuai bentuk hidup yang dipilih. Tuhan yang memanggil tidak berdiam diri. Ia senantiasa menemani lewat pengutusan Roh Kudus untuk menguatkan dan memberikan rahmat kepada manusia. Oleh karena itu, manusia diminta untuk terbuka pada Roh Kudus tersebut dan bekerja sama dengan rahmat Tuhan.

-------- ADVERTISING 1 --------
  • Akulah yang memilih kamu menjadi orangtua”, menjadi orang tua adalah panggilan Tuhan.
  • Jangan katakan aku ini masih muda”: tak pernah ada orang yang siap menjadi orangtua; walaupun banyak ada teori yang  sanggup membekali bagaimana menjadi orangtua sesuai jamannya. Namun menjadi orang tua adalah proses yang terus berkembang sesuai perkembangan anak hingga dewasa dan menikah,
  • Setiap   anak   adalah   anugerahNya;   Tuhan   sendiri   punya   rencana   dan   sediakan sarana untuk membesarkannya (menyiapkan demi panggilan dan pengutusannya)
  • “Buah jatuhnya  tak jauh dari pohonnya”,  Orang tua memiliki peran penting atas Pendidikan anak-anaknya.


-------- KODE IKLAN 3 --------
To Top